Mengejar Kesetaran: Perempuan Harus Berani Memimpin Gerakan

Immawati harus berani menjadi pemimpin 

Permasalahan ketidaksetaraan gender terus meluas dan menjadi isu sentral yang terus bergulir dalam percakapan masyarakat. Perempuan masih dihadapkan pada kompleksitas hambatan dan stereotip yang secara signifikan menghambat kemajuan mereka. Perempuan masih menghadapi kesenjangan dalam hal akses pendidikan, pekerjaan, dan peluang kepemimpinan. Kondisi ini menciptakan kebutuhan mendesak akan pemimpin perempuan yang memiliki keberanian dan tekad kuat, yang mampu memimpin gerakan besar guna mewujudkan kesetaraan. 

Dalam firman Allah (QS. Al-Baqoroh:30) yang menjadi dasar Allah menjadikan manusia (laki-laki dan perempuan) sebagai pemimpin (khalifah) di muka bumi: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Maka yang dimaksud khalifah disini tidak hanya bermakna laki-laki, ayat ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin atau khalifah di dunia ini. Pemahaman ini menolak pandangan yang mendiskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan menegaskan esensi kesetaraan dalam pemimpinan di antara manusia. Meski demikian, tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam kepemimpinan juga menjadi nyata, dan inilah yang harus diatasi. 

Menjawab persoalan tersebut, mengejar kesetaraan: perempuan harus berani memimpin gerakan telah dilakukan oleh IMMawati. IMMawati adalah sebutan akrab yang menggambarkan keberanian, ketangguhan, dan dedikasi anggota kader perempuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam mengemban tugas dan misi kemanusiaan mereka. IMMawati membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan. Perlu adanya transformasi ideologis untuk melihat perempuan sebagai pemimpin yang memiliki kapasitas dan kontribusi penting dalam segala aspek kehidupan. 

Hal Ini bukan hanya tentang memberikan hak yang setara, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. IMMawati dan perempuan lainnya harus berani memimpin gerakan ini, karena dalam keberanian mereka, kita menemukan kunci menuju perubahan positif yang merata bagi semua.Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi IMMawati untuk tidak menyuarakan pendapatnya atau memimpin untuk mengemban peran penting dalam pergerakan peradaban bangsanya. 

Bahwasanya dalam proses berorganisasi pada ikatan, IMMawati dituntut untuk mampu menyuarakan pendapat menyangkut persoalan-persoalan umat, bukan hanya bisa diandalkan dalam peran konsumsi dan peran kecil lainnya, karena masih ada banyaknya perempuan yang memilih diam karena merasa insecure alias tidak percaya diri dan takut salah berargumen. Maka penting bagi IMMawati memiliki keberanian memimpin suatu pergerakan. 

Dalam hal ini, meningkatkan pengetahuan dan kapasitas diri menjadi faktor penting untuk mendukung pengembangan diri bagi IMMawati. Sehingga IMMawati mampu membuat program yang berbasis riset, serta program yang dirancang sesuai apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di lingkungannya, bukan hanya sebatas keinginan dan kebutuhan anggota organisasi guna sebagai bukti bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. 

Penulis: Ifa Maftuhatul Jannah (Kabid IMMawati PK IMM Jenderal Soedirman 2023/2024)

Posting Komentar

0 Komentar