Senandung Ibu Pertiwi

 

anak adalah invetasi masa depan (sumber: pixabay)

Tiga ratus lima puluh tahun lamanya

Engkau ditindas silih berganti

Sekutu menikam hingga tubuhmu remuk redam

Namun engkau tak pernah menitikkan air mata

Tapi, ketika engkau menyaksikan putra putrimu banyak yang nakal

Engkau menangis berurai air mata

Disintegrasi melanda negri sakit

Nilai-nilai kebangsaan kian mengikis dan terjepit

Pertikaian dan kekerasan semakin menjangkit

Antar elit maupun wong cilik

Persatuan dan kesatuan kian tercabik cabik

Mereka gunduli rambut hijaumu

Mereka kotori nafas bersihmu

Mereka rusak wajah cantikmu

Mereka koyakan tubuh molekmu

Atas nama allah engkau menggeliat kesakitan dan marah

Banjir dimana-mana, longsor dimana-mana, kebakaran dimana-mana gempa,tsunami

lumpur lapindo angin puting beliung

Dan entah apalagi

Di alam kemerdekaan ini

Engkau terus melangkah tertatih-tatih

Sambil menahan sakit disekujur tubuhmu

Bibirmu memanjatkan doa

"Ya allah, kembalikan putra putriku kepangkuanku kembalikan cinta anak-anakku seperti dulu biarkan mereka terus bangga memekikkan kata merdeka...merdeka...merdeka"


Penulis: Rizqi Aulia (Ketua Bidang Organisasi PK IMM Jendsoed 2024)

Posting Komentar

0 Komentar