ilustrasi bunga mawar di atas buku (doc. pixabay/Ri_Ya) |
"Bukan seberapa banyak ilmu yang kita dapat tapi seberapa manfaatnya ilmu yang kita punya"
Kata-kata itu seakan menjadi motivasi bagi kita bahwasanya bukan seberapa banyak, tapi seberapa manfaat.
Semangat untuk tetap memberikan yang terbaik, semangat untuk berdakwah, mengajar, ataupun hal lain yang sekiranya mampu meningkatkan diri kita menjadi lebih baik, menjadi lebih bermanfaat bagi sesama.
. خير الناس انفسهم لي الناس
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia
Maka tak bisa kita pungkiri bahwasanya menjadi orang yang bermanfaat itu menyenangkan, meskipun kita tak mendapatkan sebuah materi dari apa yang telah kita korbankan seperti uang, waktu, tenaga, fikiran, bahkan kesehatan. Tetapi, melihat mereka tersenyum bahagia akan memberikan kepuasan pada diri sendiri, seolah-olah kita layaknya superhero yang terbang dan menawarkan bantuan bagi orang yang membutuhkan.
Percayalah akan ada saatnya juga kita akan ada diposisi itu, entah itu orang yang menawarkan kebaikan itu kita kenal atau tidak. Dan mungkin orang yang datang disaat kita sempit adalah sebab yang sama dikala kita membantu orang lain meskipun dalam wujud yang berbeda.
Penulis: Af'idatun Nisa (Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PK IMM Jenderal Soedirman 2024)
0 Komentar