Kegiatan Pengembangan Kompetensi Kader di samping Auditorium 2, UIN Walisongo Semarang (doc. Medkom/PK IMM Jenderal Soedirman)
PK IMM Jenderal Soedirman melaksanakan agenda kajian rutin pada Rabu (22/5), Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) kali ini mengisi dengan Kegiatan Pengembangan Kompetensi Kader bertemakan pelatihan LinkedIn, yang bertempatkan di samping Auditorium 2 UIN Walisongo Semarang. Pelatihan dilakukan dengan mengundang seorang LinkedIn enthusiast, Yanwar Pratama.
Pelatihan diawali dengan membahas perbedaan flexing dan branding yang sekaligus menjadi pembuka materi. Yanwar menjelaskan bahwa flexing dan branding merupakan dua hal yang berbeda, flexing hanya bersifat sementara sedangkan branding bersifat jangka panjang. Dilanjut dengan pengenalan fitur dari LinkedIn serta penjelasan mengenai apa yang harus di isi untuk fitur-fitur tersebut. Yanwar menjelaskan bahwa pengalaman volunteer, peserta event, kepanitiaan, dan kursus itu penting untuk dimasukkan ke LinkedIn karena bisa menjadi branding saat melamar kerja.
Kegiatan pelatihan tidak hanya berupa penyampaian materi, peserta turut serta diajak untuk terlibat aktif dalam berdiskusi. Yanwar juga menambahkan bahwa sertifikasi menjadi penting ketika seseorang tidak mempunyai portofolio yang cukup bagus, dan jejak digital pada zaman sekarang yang sangat kejam, ia menghimbau agar jangan sampai membuat rekam jejak yang buruk supaya tidak merusak branding.
Terakhir berupa closing statement, Yanwar menyampaikan bahwa setiap orang pasti merasakan roda kehidupan yang tidak selalu ada di atas tidak selalu juga ada di bawah, jadi belajar lah menerima apa yang didapat agar bisa menjadi kekuatan untuk bertahan.
Redaksi
0 Komentar